Reporter : Jogjanews.com - Perupa Jogja, Yaksa Agus sejak Sabtu (17/8) hingga Sabtu (31/8) memamerkan belasan karya seni lukisnya dalam Pameran Tunggal “Maaf:Sorry” di ruang pameran Tembi Rumah Budaya. Selain memamerkan karya lukis tunggal, Yaksa Agus juga memamerkan karya-karya lukis berseri. Yaksa Agus mengatakan Pameran Tunggal “MAAF:Sorry” menjadi upaya dirinya menandai atau merespon suasana lebaran dimana banyak orang untuk saling mengucapkan maaf. Tapi sebenarnya Pada Dasarnya tidaklah melulu karya-karya mendadak membuuat ilustrasi dari diskripsi kata Maaf. “Akan tetapi serangakaian karya-karya dapat di ikat dalam tajuk MAAF dari sudut pandang berbeda,” kata Yaksa Agus kepada Jogjanews.com, Selasa (27/8). Menurut Yaksa Agus, makna Kata ‘maaf’ bagi dirinya adalah Kembali melongok masa yang telah lalu, tentunya banyak sekali kekurangan, kesalahan. Dari hal itulah Yaksa berupaya kembali, dalam arti memaafkan dirinya sendiri. Salah satui lukisan berseri yang dipamerkan Yaksa Agus adalah tiga karya berjudul Kampung Halaman 1, 2 dan 3 dengan ikon pohon beringin yang disimbolkan sebagai kata ‘ingin’ yang berarti dirinya ingin kembali dalam suasana yang teduh dan fleksibel. “Seperti pohon beringin, bisa hidup dimana saja, dan justru menghidupkan mata air atau sumur-sumur menjadi lebih banyak airnya,” terang Yaksa Agus yang mempersiapkan pameran selama enam bulan meski diakuinya, banyak halangan terjadi selama proses persiapan pameran ini. Bagi Yaksa Agus, pameran tunggal “Maaf:Sorry” memiliki makna yang sangat dalam tidak sekedar mengaitkannya dengan lebaran yang menjadi momentum untuk saling bermaaf-maafan.Tapi pameran ini menjadi ungkapan kata ‘maaf’ Yaksa Agus kepada publik seni rupa. “Di mana saya sering berpraktek selain berkarya seni, juga jadi MC di pameran-pameran walau sering gratisan tapi sering dituduh numpang eksis di acara orang,” kata Yaksa Agus. Bagi Yaksa Agus, pameran tunggal “Maaf:Sorry” ini juga menjadi ajang pamit bagi dirinya untuk tidak lagi terlibat dalam kepanitiaan,organisasi hingga kalau bisa dalam praktek penulisan atau kuratorial pameran. “Di mana saya sering berpraktek selain berkarya seni, juga jadi MC di pameran-pameran walau sering gratisan tapi sering dituduh numpang eksis di acara orang,” kata Yaksa Agus. “Dari situlah saya, melalui Pameran ini mohon maaf, untuk pamit tidak terlibat dalam kepanitiaan, organisasi, hingga kalau bisa tidak menulis atau mengkurasi,” tambah Yaksa Agus yang mengakui sampai saat ini, ia sudah terlanjur memiliki event pameran seni rupa yang harus ia tulis atau kurasi higga pertengahan 2014. - See more at: http://jogjanews.com/pameran-tunggal-maafsorry-yaksa-agus-pameran-pamitan-yaksa-agus#sthash.GvVnjeo9.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar